Timika, Siasat ID – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Mimika mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Papua Tengah untuk segera mengambil langkah konkrit guna mengakhiri konflik bersenjata di Intan Jaya, yang telah menelan korban dari kalangan masyarakat sipil.
Dalam pernyataan resminya, GMNI Mimika mengutuk keras operasi militer yang melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di kalangan warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik.
“Kami mengecam segala bentuk kekerasan yang mengorbankan rakyat tak bersalah. Masyarakat Intan Jaya saat ini tidak hanya menghadapi ancaman keamanan, tetapi juga krisis pangan, pendidikan, dan ekonomi yang parah,” tegas perwakilan GMNI Mimika dalam rilis yang diterima Siasat ID (19/5/2025).
GMNI Mimika juga menyoroti dampak traumatis yang dialami warga sipil akibat konflik berkepanjangan. Mereka menegaskan bahwa pemerintah harus segera menertibkan keamanan, memulihkan stabilitas, dan memberikan perlindungan bagi masyarakat setempat.
“Pemerintah harus hadir dengan solusi terbaik bagi rakyat Papua Tengah. Jangan sampai terjadi lagi ketimpangan seperti ‘Emas untuk Jakarta, Bom untuk Papua’. Kami meminta dengan hormat agar langkah nyata segera diambil untuk menghentikan penderitaan rakyat,” tambahnya.
GMNI Mimika juga mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk memprioritaskan bantuan kemanusiaan, termasuk penyediaan kebutuhan dasar seperti makanan, layanan kesehatan, dan akses pendidikan bagi warga Intan Jaya yang terdampak.
Konflik bersenjata di Intan Jaya telah memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil dan lembaga hak asasi manusia, yang menyerukan penyelesaian damai dan perlindungan terhadap warga tak bersalah.