Sikka, Siasat ID – Organisasi Persatuan Pelajar-Mahasiswa Du’a Ngara menyoroti kondisi Polindes (Pondok Bersalin Desa) di Dusun Magetake, Desa Korobhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, yang terbengkalai. Bangunan tersebut tidak terurus dan tidak ditempati tenaga kesehatan, padahal seharusnya menjadi fasilitas vital bagi masyarakat, khususnya ibu hamil.
Ketua Umum Persatuan Pelajar-Mahasiswa Du’a Ngara, Steven Kristian Nirwan Serdi, menyatakan bahwa Polindes tersebut sempat beroperasi hanya beberapa bulan sebelum akhirnya tidak difungsikan lagi.
“Saya menilai ini terkesan dibiarkan oleh Pemerintah Desa Korobhera tanpa penjelasan lebih lanjut kepada masyarakat. Padahal, Polindes adalah poros utama dalam menunjang kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan layanan dasar lainnya, tegas Steven dalam keterangannya (19/5/2025).
Regulasi Tidak Diimplementasikan
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa mengamanatkan bahwa pemerintah desa wajib menyediakan pelayanan dasar, termasuk kesehatan, didukung infrastruktur yang memadai. Namun, kenyataannya, Polindes Dusun Magetake kini dalam kondisi tidak layak—ditumbuhi rumput liar dan tidak ada tenaga kesehatan.
“Jika dibiarkan, masyarakat akan kesulitan mengakses layanan persalinan. Ibu hamil terpaksa menempuh jarak jauh ke Puskesmas Lekebai,” tambah Steven.
Ia mendesak Pemerintah Desa Korobhera dan Puskesmas Lekebai untuk segera menindaklanjuti masalah ini, termasuk memberikan transparansi jika telah ada koordinasi dengan pihak terkait.
“Ini menyangkut kesehatan dan keselamatan warga. Jangan sampai pembiaran ini berisiko pada nyawa masyarakat,” pungkasnya.