Oleh : Tegar KKWP
Di zaman modern yang bergerak cepat Kita di tuntut untuk multitasking, banyak orang mulai mengabaikan filsafat. Ilmu yang dianggap terlalu abstrak, terlalu rumit, dan katanya “nggak ada gunanya buat cari duit”. Bahkan muncul kalimat legendaris yang terdengar akrab oleh kita:
“Jangan belajar filsafat, nanti gila.”
seakan kita benar-benar di tekan untuk tidak ber filsafat di zaman sekarang..
Namun, benarkah filsafat sudah tidak lagi relevan?
Ataukah kita hanya belum menyadari di mana letak eksistensi dari filsafat itu sendiri?
- Filsafat Bukan hanya Sekadar Ilmu Tapi juga Cara Hidup.
Filsafat lahir dari pertanyaan mendasar tentang eksistensi, nilai, kebenaran, dan tujuan. Orang yang bertanya “kenapa aku hidup?”, “apa arti keadilan?”, atau “apa itu kebenaran?” sejatinya sudah masuk ke dunia filsafat. Jadi, filsafat bukan eksklusif milik akademisi atau golongan tertentu. Siapa pun yang mencari makna, sejatinya sedang berfilsafat.
- Dunia Modern sangatlah butuh Critical Thinking, dan Itu adalah Akar dari Filsafat.
Kita hidup di era banyak banget hoaks, banjir informasi tapi minim literasi, yang mengakibatkan manipulasi media. Di sinilah filsafat menjadi penting: bukan untuk menjawab semua pertanyaan, tapi untuk mengajari kita cara bertanya yang tepat dan menyaring kebenaran dari ilusi.
Filsafat mengasah logika, menguatkan landasan moral, dan melatih kita supaya bisa berpikir sistematis. Tanpa semua itu, kita semua bisa tersesat dalam kompleksitas teknologi dan informasi yang kian berkembang.
- Bahasa Filsafat Itu memang Dalam, Tapi Bisa Di permudah.
Salah satu keluhan terbesar terhadap filsafat adalah bahasanya yang “berbelit-belit”. Tapi itu karena bahasa digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang sangat abstrak dan mendalam. Sama seperti ilmu kedokteran atau fisika, ada istilah teknis yang memang perlu tapi bukan berarti tidak bisa disederhanakan.
Orang yang bijak tahu caranya menyampaikan kebenaran dengan cara yang bisa dipahami masyarakat umum tanpa kehilangan makna. Di sinilah kreativitas dan empati bertemu dengan logika: filsafat menjadi alat komunikasi makna, bukan lagi alat untuk pamer kecerdasan.
- Filsafat Bukanlah Untuk Semua, Tapi Berguna Untuk Siapa Saja.
Tak semua orang harus jadi filsuf. Tapi semua orang yang belajar filsafat akan mendapat manfaat dari berpikir lebih jernih, kritis, dan penuh makna. Bahkan satu pertanyaan sederhana seperti “Apa yang membuatku bahagia?” bisa jadi pintu masuk menuju kesadaran diri.
Dan filsafat juga mengajarkan satu hal penting:
“Kita bukan hanya hidup, kita menjalani kehidupan dengan sadar.”
Filsafat di Dunia Modern Itu Penting, Tapi juga Harus Manusiawi
Filsafat bukan tentang menjadi rumit, tapi tentang menjadi pemahaman yang utuh,
Bukan sekadar tahu cara dunia berputar, tapi mengerti kenapa kita harus peduli pada dunia.
Di dunia yang sibuk dan bising ini, filsafat adalah ruang sunyi yang membantu kita mendengar diri sendiri.
Dan kadang, cara ber filsafat terbaik bukan datang dari buku—tapi dari pertanyaan kecil yang kita bisikkan saat duduk bareng orang yang kita cintai…