Sumbawa, Siasat Id – Musyawarah Dusun (Musdus) Pamulung, Desa Karang Dima, Kecamatan Labuan Badas, yang digelar pada Senin, (15/9/2025), memutuskan menunda pembahasan program pembangunan.
Penundaan ini terjadi setelah masyarakat sepakat bahwa evaluasi terhadap program tahun sebelumnya perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum menyusun rencana baru.
Musyawarah Dusun Pamulung yang dihadiri Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan perwakilan warga itu semula dijadwalkan membahas usulan prioritas pembangunan. Namun, usulan evaluasi dari salah seorang warga mendapat sambutan positif dan dukungan penuh dari seluruh peserta.
“Sebelum masuk ke pembahasan inti Musdus, saya mengusulkan agar kita mengevaluasi program pembangunan desa tahun lalu. Tujuannya agar kita tahu sejauh mana program tersebut berjalan, apa yang berhasil, kendala apa yang dihadapi, dan apa yang perlu diperbaiki. Dengan begitu, program yang dirumuskan tahun ini bisa lebih tepat sasaran, transparan, dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Fahrizal pemuda dusun Pamulung(15/9).
Kepala Dusun Pamulung bapak Inderjaya Kusuma menegaskan pentingnya evaluasi.
“Kami menghargai masukan masyarakat. Evaluasi sangat penting agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama. Musyawarah ini akan kita tunda dan dijadwalkan kembali dengan laporan evaluasi yang jelas,” ujarnya(15/9).
Ketua RW Dusun Pamulung menambahkan,
“Evaluasi program tahun lalu adalah dasar penting untuk menyusun program yang lebih tepat sasaran. Dengan begitu, usulan pembangunan yang dibawa ke tingkat desa benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.”Pungkasnya(15/9).
Sementara itu, Sekretaris Desa Karang Dima, Jahudin, menyampaikan bahwa Musdus Pamulung akan kembali dijadwalkan setelah seluruh dusun lain menyelesaikan musyawarah.
“Kami senang menerima kritik dan masukan dari masyarakat. Hal ini menjadi bahan berharga bagi pemerintah desa untuk berbenah. Harapan kami, melalui evaluasi ini, program yang lahir dari musyawarah benar-benar membawa manfaat nyata bagi warga,” ungkapnya(15/9).
Dengan demikian, Musdus Pamulung ditunda. Pemerintah desa menegaskan, langkah ini diambil demi memastikan perencanaan pembangunan ke depan lebih terarah, transparan, dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.