Penulis: Wawan Hermansyah, Dosen Seni Musik Universitas Teknologi Sumbawa
Kemarin, sebelum Jum’atan, kami kumpul-kumpul di ruang Dosen Seni Musik UTS. Sedikit bernostalgia tentang jatuh bangun mempertahankan eksistensi Program Studi Seni Musik sejak tahun 2014. Program Studi yang mungkin agak eksklusif, karena jumlahnya yang sangat terbatas. Hanya ada sekitar belasan di seluruh penjuru nusantara. Bahkan Di Indonesia bagian timur, Prodi Seni Musik U Universitas Teknologi Sumbawa adalah satu-satunya.
Sebagai salah satu program studi yang unik dan penuh potensi, keberadaan Program Studi Seni Musik UTS hadir bukan sekadar untuk mencetak musisi, tetapi dia adalah rumah bagi mereka yang punya ketertarikan, kecintaan, dan talenta di bidang musik.
Untuk mencapai level TERAKREDITASI BAIK seperti sekarang ini, jalan yang ditempuh tidaklah mudah. Tantangannya macam-macam; keterbatasan sumber daya dosen dengan keilmuan yang benar-benar linear di bidang musik, kebutuhan perawatan dan pembaruan alat musik yang terus meningkat, hingga stigma masyarakat yang masih memandang sebelah mata program studi ini.

Masih banyak yang mengira bahwa lulusan Seni Musik tidak punya nilai jual, padahal justru sebaliknya. Dunia kreatif berkembang pesat, dan industri musik kini membuka peluang karier yang sangat luas; dari pendidik, komposer, produser hingga pelaku industri hiburan digital.
Program Studi Seni Musik UTS hadir sebagai jembatan yang menghubungkan potensi lokal dengan peluang global. Mengakomodir bakat anak-anak muda kita agar tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh dan bersinar.
Tidak mudah, tapi langkah pertama sudah diayun. Where there’s will, There’s a way.