Timika, Siasat ID – Pemerintah Kabupaten Mimika secara resmi meluncurkan Desa Wisata Kampung Paife di Jalan Yohanes Aikawe, Distrik Wania, Jumat (3/10). Peresmian yang berlangsung meriah ini menandai komitmen baru dalam pelestarian budaya, pemberdayaan masyarakat adat, dan pembangunan berkelanjutan.
Acara peresmian dibuka dengan penyambutan terhadap Bupati Mimika, Johanes Retobb, oleh Kepala Distrik Wania dan Kepala Kampung Nawaripi. Penyambutan diwarnai dengan arak-arakan tarian Seka khas Suku Kamoro, pemasangan mahkota cenderawasih kepada Bupati, serta pengguntingan pita sebagai simbol peresmian perumahan baru. Acara ini disaksikan oleh masyarakat adat, perwakilan lembaga adat, dan seluruh stakeholder setempat.
Dalam sambutannya, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Kamoro, Rafael, menegaskan bahwa pembukaan desa wisata ini bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga merupakan bentuk perlindungan terhadap tanah hutan adat masyarakat Kamoro.
“Kami berharap pemerintah lebih memprioritaskan Orang Asli Papua (OAP) di Kampung Nawaripi dengan menyediakan rumah layak huni. Pembukaan kampung baru ini juga menjadi benteng untuk menjaga hutan adat kami dari ancaman mafia tanah,” ujar Rafael. Ia pun memohon tambahan bantuan rumah untuk kampung rintisan tersebut.
Sekretaris Desa Nawaripi, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati dan membacakan sejumlah poin aspirasi masyarakat, yang meliputi:
- Pembangunan sistem drainase dan pengairan untuk mencegah genangan air di pemukiman.
- Penambahan 200 unit rumah untuk warga.
- Pembangunan jembatan sebagai akses penghubung masyarakat.
- Penyediaan akses air bersih yang berkelanjutan.
- Perhatian pemerintah daerah terhadap anak-anak asli Nawaripi yang menempuh pendidikan di luar Papua.
Bupati Mimika, Johanes Retobb, dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif Kepala Kampung Nawaripi dalam merintis Desa Wisata Kampung Paife dan membangun rumah bagi masyarakat adat Suku Kamoro. Ia juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga tanah leluhur.
“Saya mengingatkan, masyarakat adat harus menjaga tanah adatnya dengan baik dan tidak boleh menjualnya,” tegas Bupati Retobb.
Acara kemudian dilanjutkan dengan seremonial penerimaan aspirasi, penanaman pohon sebagai simbol kelestarian, serta penandatanganan dan penyerahan sertifikat rumah kepada warga.
Saat diwawancarai, Kepala Distrik Wania menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bupati dan Kepala Kampung Nawaripi yang dinilainya memiliki mindset maju dan selaras dengan visi-misi pemerintah daerah.
“Komitmen dan niat yang besar inilah yang mampu mewujudkan rumah bagi masyarakat adat Kamoro,” ujarnya. Ia juga memaparkan program mendatang, seperti poli hidup sehat dengan bank sampah, yang menekankan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Di sisi lain, Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun, mengakui tantangan yang dihadapi, khususnya keterbatasan dana. Meski demikian, ia berkomitmen untuk terus membangun rumah layak huni bagi masyarakat adat.
“Dengan segala keterbatasan, komitmen kami tidak surut. Kami juga mempertanyakan peran Freeport dan kerja sama pemda dalam pembangunan Mimika yang lebih merata,” kata Norman. Ia mengakhiri dengan mengapresiasi dukungan dan kehadiran Bupati Johanes Retobb bagi masyarakat Mimika.
Kabupaten Mimika merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Tengah yang kaya akan sumber daya alam dan budaya. Pemerintah Kabupaten Mimika berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan, dengan memprioritaskan pemberdayaan masyarakat adat.










