Mimika, Siasat ID – Persoalan sampah yang semakin meresahkan masyarakat di wilayah Mimika menjadi perhatian serius Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mimika.Pada Sabtu pagi, 28 September 2025, tumpukan sampah terlihat berserakan di sepanjang jalan tembusan antara Gereja GKI Maranatha menuju Jalan Agimuga Mile 32. Kondisi ini mendapat sorotan tajam karena dinilai mencerminkan kurangnya perhatian dari pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika.
Menurut pantauan langsung di lokasi, sampah-sampah tersebut tidak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga menimbulkan bau tidak sedap serta mempersempit akses jalan yang cukup ramai dilalui warga. Hal ini menunjukkan lemahnya sistem pengelolaan sampah di wilayah tersebut, serta minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Bung Simon, salah satu kader GMNI sekaligus warga Kelurahan Karang Senang, SP III, menyampaikan kritik tegas terhadap kinerja pemerintah daerah, khususnya Kelurahan Karang Senang dan Dinas Lingkungan Hidup. Menurutnya, mereka tidak maksimal dalam memberikan edukasi dan himbauan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang benar.
“Kinerja Kelurahan Karang Senang sangat-sangat buruk. Mereka tidak turun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi maupun himbauan terkait persoalan sampah. Bahkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada di Jalan SP III pun kondisinya sangat memprihatinkan kotor, penuh sampah yang berserakan, dan posisinya berada tepat di pinggir jalan utama, yang jelas sangat mengganggu,” ujar Bung Simon.
Ia juga mengingatkan bahwa persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
“Saya berharap masyarakat SP III lebih sadar dan peka terhadap masalah sampah. Karena sampah tidak hanya mencemari lingkungan, tapi juga berdampak langsung pada kesehatan kita. Penyakit seperti diare, infeksi kulit, dan gangguan pernapasan bisa muncul akibat lingkungan yang tidak bersih,” tambahnya.
Bung Simon mengajak masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga aktif terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui kegiatan gotong royong. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Solusi utama yang saya tawarkan adalah membangun semangat gotong royong dan rasa memiliki terhadap lingkungan tempat tinggal. Kita harus saling bekerja sama, bergandengan tangan menjaga kebersihan desa. Pemerintah dan dinas terkait juga harus lebih aktif turun ke lapangan, merangkul dan mendengarkan masyarakat agar persoalan ini bisa ditangani bersama,” jelasnya.
GMNI Cabang Mimika secara tegas mendesak pemerintah daerah, terutama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika, untuk segera bertindak. Persoalan sampah di SP III dinilai sudah sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat sekitar, terutama karena letaknya yang berada di area jalan utama dan berdekatan dengan pemukiman warga.
“Kami minta agar pemerintah dan dinas terkait segera mengambil tindakan nyata. Sampah yang menumpuk bukan hanya mengganggu akses jalan dan menyebabkan bau busuk, tetapi juga mengancam kesehatan warga sekitar. Ini bukan hanya masalah kebersihan, tetapi juga menyangkut kesejahteraan dan keselamatan masyarakat,” tutup Bung Simon dengan tegas.










