Surabaya, Siasat ID – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Kota Surabaya menegaskan sikap resmi organisasi untuk menolak segala bentuk tindakan provokatif dan anarkis dalam aksi massa. Pernyataan ini dikeluarkan menyikapi dinamika aksi demonstrasi di Kota Surabaya yang dalam beberapa waktu terakhir diwarnai oleh upaya provokasi yang berpotensi menimbulkan kericuhan.
Sebagai organisasi yang lahir dari semangat kebangsaan, GSNI menilai bahwa aspirasi siswa maupun masyarakat harus diperjuangkan secara damai, tertib, dan bermartabat. Setiap bentuk provokasi yang berujung pada tindakan anarkis dinilai tidak hanya merugikan masyarakat luas, tetapi juga mencoreng perjuangan pelajar itu sendiri.
Ketua DPC GSNI Surabaya, Reyki Khairan Ananta, menegaskan bahwa GSNI tidak akan membiarkan gerakan pelajar terseret oleh pihak-pihak yang ingin memanfaatkan momentum aksi untuk kepentingan yang merugikan.
“Kami menolak segala bentuk tindakan provokatif, perusakan fasilitas umum, maupun kekerasan. GSNI Surabaya berkomitmen untuk selalu berada di jalur perjuangan damai dan intelektual.Suara pelajar harus disampaikan, tetapi dengan cara yang bermartabat dan dapat diterima publik,” tegasnya (1/9).
Dalam sikap resminya, GSNI Surabaya menyampaikan lima poin utama:
- GSNI Kota Surabaya menegaskan bahwa setiap bentuk perjuangan aspirasi siswa maupun masyarakat harus dilakukan secara damai, tertib, dan tidak anarkis.
- GSNI Kota Surabaya tidak mentoleransi tindakan provokatif, perusakan fasilitas umum, maupun bentuk-bentuk kekerasan yang dapat merugikan masyarakat luas.
- GSNI Kota Surabaya mendukung penuh kebebasan berpendapat sebagai hak konstitusional, namun tetap mengedepankan etika, hukum, dan nilai-nilai demokrasi Pancasila.
- GSNI Kota Surabaya menyerukan kepada seluruh elemen siswa dan masyarakat untuk menjaga kondusivitas, solidaritas, serta keamanan di Kota Surabaya.
- GSNI Kota Surabaya berkomitmen menjadi garda terdepan dalam mengawal aspirasi siswa dengan cara-cara yang bermartabat, intelektual, dan solutif.
GSNI menilai bahwa tindakan provokatif dan anarkis hanya akan melemahkan suara kritis siswa. Selain merugikan masyarakat luas, tindakan tersebut juga berpotensi mencederai marwah gerakan pelajar dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, GSNI mengajak seluruh pelajar di Surabaya untuk tetap berhati-hati, menjaga persatuan, dan tidak terprovokasi.
Kami percaya, kekuatan pelajar bukan pada kericuhan, melainkan pada ide, solidaritas, dan keberanian menyuarakan aspirasi secara damai. Dengan cara itu, suara pelajar akan mendapat tempat yang layak di mata publik maupun pengambil kebijakan.
Melalui pernyataan ini, GSNI Surabaya meneguhkan posisinya sebagai organisasi pelajar yang berkomitmen menjaga kondusivitas kota, menolak provokasi, dan tetap berada di jalur perjuangan yang damai serta bermartabat.
Merdeka! Jaya! Menang!