Mataram, Siasat ID – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri (IPPNU) Provinsi Nusa Tenggara Barat masa khidmat 2022-2025 resmi mengawali transisi kepemimpinan dengan sukses melaksanakan Pembukaan Konferensi Wilayah IPNU X dan IPPNU IX (19/07/25).
Pembukaan Konferensi Wilayah yang dirangkaikan dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama gedung Graha Prof Tolchah Mansur Nusa Tenggara Center dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU (Muh Agil Nuruz Zaman) dan IPPNU (Whasfi Velasufah).
Torehan sejarah yang dilakukan oleh PW IPNU IPPNU NTB menjadi topik pembicaraan karena perdama di Indonesia membangun sendiri dan mandiri kantor permanen.
Kegiatan yang juga dihadiri oleh keta PW NU NTB, unsur Pemerintah (Bakesbangloldagri NTB, Dikbud NTB, Dikpora NTB, Baznas NTB) DPR NTB, Kepala Madrasah Negeri se-Kota Mataram, Alumni dan Kader IPNU yang datang dari semua Kabupaten/Kota di NTB menjadi saksi adukan semen dengan pasir menutupi Batu pertama gedung Graha Prof. Tolchah Mansur.
Gedung yang direncanakan rampung 100 persen pada tahun 2026 yang terletak di Kebon Talo Jaya Kelurahan Ampenan Utara Kec. Ampenan Kota Mataram diharapkan diresmikan pada Hari Santri tahun dan menjadi tonggak harapan semua anggota dan kader IPNU IPPNU NTB.
Seperti apa yang disampaikan dalam pidato Ketua PW IPPNU NTB rekanita Baiq Muniah dalam merealisasikan hajatan besar maka perlu adanya rasa memiliki bukan hanya kader IPNU tapi juga IPPNU. Ucapnya
“Meski namanya graha Prof. Tolchah tapi juga bagian dari IPPNU NTB, dan InsyaAllah nanti setelah berdiri satu gedung semoga ada tambahan hibah tanah khusus untuk IPPNU dari Abah Lukman,” sambungnya.
Ketua PW IPNU NTB Rekan Yusril Ihza Mahendra dalam sambutan terakhirnya hanya menyampaikan 3 hal yakni ucapan terimaksih kepada semua unsur yang telah mendukung acara PW IPNU IPPNU NTB dari awal khidmat 2022 sampai dengan hari ini. Kedua permohonan maaf jika selama memimpin banyak khilaf dan mungkin tidak mampu maksimal dalam menjalankan semua program kerja. Ketiga berpesan siapapun yang terpilih hendak membangun komunikasi yang baik merajut semua asa untuk selesainya gedung Graha Tolchah Mansur.
Pria yang akrab dipanggil Hendra Doping ini juga menyampaikan betapa luar biasa sosok pembina yang memberikan hibah tanah hingga bantuan pembina untuk pembangunan gedung yang kelak akan menjadi titik episentrum intelektual muda NU.
Sedangkan Whasfi Velasufah selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU selalu bahagia dengan NTB karena kekompakan yang dibangun, menjadi salah satu PW terbaik hari ini.
“NTB selalu mencuri perhatian PW lain di Indonesia apalagi dalam mengakhiri khidmat meletakkan batu pertama gedung Graha Tolchah Mansur.”
Ketua Umum yang memiliki background pendidikan di UI ini juga bangga dengan kemajuan UNU NTB yang sangat pesat, apa mungkin karena rektornya kader asli IPPNU ya? Tentu ini menjadi motivasi kader lain agar selesai di IPPNU jangan hilang dari peran-peran penting selanjutnya di negara maupun Agama.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum PP IPNU Muh Agil Nuruz Zaman yang menyampaikan banyak hal terutama rindu suasana pembukaan Konferwil di NTB pada 5 tahun yang lalu, penuh kekeluargaan dan mempunyai nilai sosial yg sangat tinggi.
Selain itu pria yang berasal dari Demak yang saat ini menempuh Magister di Universitas Indonesia juga mengapresiasi kinerja-kinerja PW IPNU IPPNU.
“NTB ini unik, selalu menjadi perhatian ketua PW se-Indonesia. Hendra ini pasti ada aja gebrakan baru, kemarin Porseni sekarang PW pertama membangun kantor Graha Prof. Tolchah Mansur sehingga belakangan ini banyak juga PW yang sudah merencanakan beli tanah untuk bangun kantor seperti PW IPNU IPPNU NTB,” pungkasnya
Selain itu Ketum IPNU juga mempertegas bahwa beratnya tanggungjawab lebih yang diemban oleh IPNU IPPNU, karena wajah NU masa depan ada di IPNU IPPNU hari ini, tutupnya.

Sebelum melakukan groundbreaking Prof. Dr. TGH. Manun Tahir, M.Ag juga menegaskan akan pentingnya regenerasi dalam setiap jenjang kaderisasi, selesai di IPNU langsung ke Ansor, selesai di IPPNU hijrah ke Fatayat.
“Kami-kami ini akan akan berakhir tidak akan kekal/Bako’, jadi akan terjadi perputaran. Adik-adik ini akan menjadi sejarah masa depan sehingga tanamkanlah sejarah yang baik. Selain prestasi juga ada Prasasti bangunan ini sebagai simbol peradaban baru,” tegas beliau.
Intelktual UIN Mataram ini juga mengapresiasi ide dan gagasan PW IPNU IPPNU NTB serta mengingatkan semua hadirin tamu undangan untuk bersama-sama membangun dan menata kerja-kerja organisasi, sehingga berdampak.
Setelah Do’a dipimpin oleh Prof. KH. Lukman Hakim, pelaksanaan Ground Breaking dilaksanakan dengan lancar dan disaksikan semua peserta serta undangan.