Oleh: Tim Dosen UM Teliti Strategi Komunikasi Politik di Kota Malang.
Malang, Siasat ID – Untuk memperkuat peran pendidikan politik dalam membangun demokrasi yang berkualitas, tim dosen dari Universitas Negeri Malang (UM) melakukan penelitian mendalam terhadap strategi komunikasi politik yang dijalankan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang. Penelitian ini resmi dilaksanakan pada 9 Mei 2025, dengan mengusung tema “Komunikasi Politik Bawaslu Kota Malang dalam Pendidikan Politik Masyarakat untuk Meningkatkan Kualitas Demokrasi.”
Penelitian ini dipimpin oleh Zulfikar Waliyuddin Fattah, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial UM, yang juga aktif dalam kajian-kajian pendidikan politik dan demokrasi partisipatif.
Menurut Zulfikar, peran Bawaslu selama ini masih dipersepsikan terbatas pada pengawasan teknis pemilu. Padahal, dalam realitas demokrasi modern, Bawaslu juga memikul peran penting sebagai aktor strategis dalam pendidikan politik masyarakat.



“Kami ingin memahami bagaimana Bawaslu Kota Malang membangun komunikasi politik yang mampu meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga. Komunikasi yang dilakukan lembaga negara seperti Bawaslu tidak hanya soal informasi, tapi juga soal pembentukan nalar kritis masyarakat dalam menghadapi proses demokrasi,” ungkapnya, Selasa (1/72024).
Dalam pelaksanaan penelitian, tim dosen UM menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi langsung, serta telaah dokumentasi kegiatan. Fokus utama kajian mencakup strategi komunikasi publik Bawaslu, efektivitas pesan yang disampaikan kepada masyarakat, serta dampak edukatif dari program-program sosialisasi kepemiluan.
Tim peneliti juga menggali persepsi dari berbagai pihak, termasuk komisioner Bawaslu Kota Malang, pengawas kecamatan, tokoh masyarakat, pemilih muda, serta kelompok pemantau pemilu. Penelitian ini menjadi penting karena kualitas demokrasi tidak hanya ditentukan oleh proses pemilu yang adil, tetapi juga oleh literasi politik warga negara yang terus diperkuat.
Dari hasil temuan awal, Bawaslu Kota Malang menunjukkan komitmen kuat dalam menyelenggarakan pendidikan politik berbasis partisipasi dan komunitas. Program-program seperti pelatihan pengawas partisipatif, dialog demokrasi, dan pemanfaatan media sosial menjadi bagian dari strategi komunikasi mereka untuk menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas, terutama generasi muda.
Tim dosen Universitas Negeri Malang berharap penelitian ini tidak hanya menjadi kontribusi ilmiah dalam kajian komunikasi politik dan civic education, tetapi juga dapat memberikan masukan strategis bagi lembaga penyelenggara pemilu, khususnya dalam mengembangkan pendekatan edukatif yang adaptif terhadap dinamika sosial-politik masyarakat.
Hasil lengkap dari penelitian ini direncanakan akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional, serta dipresentasikan dalam berbagai forum akademik sebagai bagian dari kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan demokrasi yang lebih substansial.