Mataram, Siasat ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kongres GMNI XXII yang akan digelar di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada bulan Juli 2025 mendatang.
Dalam pernyataannya, DPD GMNI NTB juga menegaskan penolakan terhadap segala bentuk intervensi elit partai politik serta upaya boikot yang dinilai dapat merusak konsolidasi nasional organisasi.
Ketua DPD GMNI NTB, Sulhamran, menyebutkan bahwa Kongres GMNI merupakan forum musyawarah tertinggi yang secara konstitusional menjadi ruang refleksi, evaluasi, dan perumusan arah perjuangan ideologis GMNI ke depan.
“Kongres GMNI adalah forum tertinggi dalam organisasi. Kami DPD GMNI NTB menyatakan sikap siap mendukung penuh Kongres GMNI XXII yang akan dilaksanakan di Bandung,” tegas Bung Hamran, Minggu (22/6/2025).
Bung Hamran menegaskan bahwa kongres yang sah adalah kongres yang diinisiasi oleh DPP GMNI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Imanuel Cahyadi dan Sekretaris Jenderal Sujahri Somar. Menurut Hamran, pihaknya menolak klaim atau agenda dari DPP lain yang dianggap tidak konstitusional.
“Kongres GMNI XXII yang dilakukan di Bandung itu adalah di bawah kepemimpinan DPP GMNI Imanuel dan Sujahri, bukan yang lain ataupun kongres dari DPP GMNI lainnya,” tegasnya.
Lebih lanjut Ia juga menyayangkan adanya upaya boikot yang justru dinilai kontra produktif dengan semangat konsolidasi nasional.
“Kami GMNI se NTB menolak isu boikot yang ingin memecah belah solidaritas dan menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kongres GMNI XXII,” sambung Hamran.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kesarinahan DPD GMNI NTB, Sarinah Emalia Juniarti, turut menegaskan bahwa Kongres XXII adalah momentum strategis bagi GMNI untuk kembali meneguhkan watak ideologis dan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan gaya baru.
“Tema Kongres XXII ‘Bersatu, Lawan Penjajahan Gaya Baru’ mencerminkan situasi nasional hari ini. Ini adalah titik balik perjuangan marhaenis untuk kembali membela rakyat dari sistem neokolonialisme yang menindas,” ujar Sarinah Ema.
DPD GMNI NTB mengajak seluruh kader GMNI se-Indonesia untuk menyatukan barisan, menghentikan narasi perpecahan, dan melawan segala bentuk intervensi dari elit partai politik dalam pelaksanaan Kongres GMNI XXII.
“Kami menyerukan kepada seluruh kader untuk bersatu, menolak intervensi elit parpol, dan mendukung penuh DPP GMNI di bawah kepemimpinan Bung Imanuel dan Bung Sojari sebagai motor penggerak konsolidasi nasional yang demokratis dan progresif,” pungkas Sarinah Ema.