Palangkaraya, Siasat ID – Tim peneliti dari Universitas Negeri Malqang (UM) melakukan penelitian dalam pengembangan karya inovatif berupa Flip Book Chart Interaktif Resolusi Konflik sebagai media pembelajaran mata kuliah Manajemen Konflik, Rabu, 21 Mei 2025. Pengembangan Flip Book Chart Interaktif Resolusi Konflik ini di dasarkan pada nilai kearifan lokal yang ada dalam Masyarakat Adat Dayak yakni falsafah Huma Betang.
Falsafah Huma Betang merupakan suatu nilai tradisi dan fondasi dalam kehidupan Masyarakat Adat Dayak, khususnya di Kalimantan Tengah. Filosofi Huma Betang menekankan pada prinsip-prinsip nilai kebersamaan, nilai toleransi, nilai penghargaan terhadap perbedaan, serta nilai musyawarah dalam setiap penyelesaian konflik. Nilai falsafah Huma Betang ini sangat menarik untuk dijadikan sebagai model dalam resolusi konflik di era sekarang, sehingga mahasiswa dan masyarakat secara umum mampu untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal dalam penyelesaian konflik secara damai dan konstruktif.
Kegiatan penelitian ini mendapat sambutan hangat dari Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara kepada Dewan Adat Dayak yang diwakili oleh bapak Dr. Sidik R. Usop. M.S selaku tim ahli nilai falsafah dan hukum adat dayak. Selain itu kegiatan penelitian juga dilakukan dengan melakukan observasi dan dokumentasi terhadap Huma Betang di wilayah Kota Palangkaraya.
Mifdal Zusron Alfaqi selaku ketua tim penelitian ini menyampaikan bahwa integrasi teknologi pembelajaran dengan nilai kearifan lokal merupakan suatu langkah strategis yang harus dilakukan. Digitalisasi budaya nusantara dapat dijadikan materi edukatif yang tidak hanya bersifat informatif akan tetapi juga kontekstual dalam kehidupan digital hari ini.

“Digitalisasi budaya nusantara penting dilakukan untuk menjadikan budaya tersebut tidak statis akan tetapi bersifat dinamis dan dapat mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat diterima oleh generasi muda saat ini,” ujar Mifdal, Jumat (30/5/2025).
Flip Book Chart interaktif ini dirancang tidak hanya sekedar untuk media pembelajaran saja, akan tetapi juga sebagai alat untuk melestarikan kebudayaan nusantara yang sangat kaya raya. Produk akhir dari penelitian ini akan dibuat dalam bentuk digital dan cetak serta akan diseminarkan dalam beberapa kegiatan seminar nasional dan Internasional, serta karya yang dikembangkan akan di daftarkan dalam Hak Kekayaan Intelektual.
Melalui penelitian ini tim peneliti berharap dapat memperkuat pemahaman lintas generasi mengenai nilai budaya dan falsafah nusantara sekaligus menjadikan Huma Betang sebagai nilai dalam penyelesaian konflik di era modern.