Surabaya, Siasat ID – Jumat, 9 Mei 2025, Dewan Pengurus Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPK GMNI) Surabaya mengirimkan surat kaleng ditujukan kepada ketua umum DPP GMNI Arjuna Dendy oleh sebagian besar DPK GMNI se-Surabaya, salah satu isi kalimat suratnya adalah; “Sehubungan dengan situasi dan kondisi politik kota Surabaya dan keadaan objektif bahwa kepemimpinan Bung Prima sebagai ketua cabang GMNI Surabaya dan Bung Irsyad sebagai sekretaris cabang GMNI Surabaya telah habis masa baktinya, mengingat dilaksanakannya konferensi cabang pada 16 November 2022 dan pelantikan 18 Maret 2023 yang artinya sejak tanggal surat ini kami kirimkan telah lewat dalam satu periode masa jabatan”.
Atas peristiwa tersebut, DPK GMNI Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya meminta DPP GMNI untuk mengambil alih kepemimpinan DPC GMNI Surabaya untuk di caretaker SK kepengurusan dan segera menggelar Konferensi Cabang karena SK kepengurusan yang sudah kadaluarsa.
“Dalam tuntutan tersebut DPK GMNI di Surabaya memberikan ultimatum waktu 7 x 24 jam kepada ketua umum DPP GMNI untuk menindaklanjuti, apabila tuntutan tersebut tidak hiraukan DPK GMNI di Surabaya mengambil sikap tegas akan menggelar Konferensi Cabang Luar Biasa,” ucap Sarinah Sabrina, ketua komisariat DPK GMNI Hukum Untag Surabaya, Jumat (9/5/2025).
Sarinah Sabrina menyampaikan bahwa GMNI Cabang Surabaya yang terkenal dengan cabang historis, namun kondisi hari ini tidak pernah menggelar rapat dan kajian- kajian ideologis, organisasi, politik, ekonomi, kebudayaan dan lain-lain oleh pengurus DPC GMNI Surabaya yang melibatkan DPK se-Surabaya.
“Hari ini ketua DPC versi Bung Prima tidak pernah menjalankan fungsi silabus organisasi seperti program advokasi kasus Rakyat dan pendampingan perburuhan. Kasus terbaru 2 tahun aksi demonstrasi May Day/ hari Raya Buruh Internasional GMNI Surabaya tidak absen,” ujar Sabrina.
Senada, Ketua komisariat DPK Unipa, Bung Rizal menjelaskan bahwa perpecahan 2 cabang GMNI Surabaya yang berjalan 2 periode dengan biaya yang sangat mahal seharusnya menjadi bahan bakar kompetisi yang sehat program – program kerja cabang.
Selain itu, Bung Prima selaku ketua cabang tidak pernah melakukan konsolidasi komisariat baru di kampus PTN/ PTS di Surabaya yang belum ada basis komisariatnya. (Fadil/red)